oleh David Shane Goh
Tentang David
David Goh adalah siswa Kelas 10 di Sekolah Sinarmas World Academy. Ketika masih kecil, Ia mengagumi teman-temanya yang memenangkan berbagai penghargaan pada kompetisi matematika. Ia mulai mengikuti kompetisi saat berusia 8 tahun dan memenangkan medali untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, Ia mengikuti berbagai kompetisi, baik tingkat nasional maupun internasional. Ia memperoleh trofi dan 3 medali emas pada kompetisi terakhir yang pernah diikutinya. Ia mulai menyadari bahwa kecintaannya terhadap matematika semakin tumbuh dan berkembang. Ia semakin tertarik untuk mengikuti berbagai kompetisi matematika tingkat internasional di tiga (3 ) negara yang berbeda, seperti Amerika Serikat, India, dan Singapura. Setelah mengikuti semua kompetisi tersebut, David menyadari bahwa kecintaannya terhadap kemampuan bidang matematika makin berkembang bahkan melebihi ekspektasinya. Ia juga membagikan pengalamannya dalam mengikuti berbagai kompetisi matematika terutama terkait dengan bagaimana cara mengembangkan potensi/kemampuan yang dimilikinya.
Seringkali kita mendengar orang berkata “cari passion kamu”, benarkah kita harus mencari passion ? Lalu, sebenarnya apakah passion itu ? Passion memiliki arti yang sangat luas dan setiap orang acapkali menginterpretasikan secara berbeda , termasuk David memberi arti passion dengan perspektif tersendiri. David tidak hanya menemukan passion, tetapi memberi makna passion dengan menumbuhkembangkan potensi/kemampuan yang dimilikinya.
DAVID SHANE GOH LOLOS SELEKSI KOMPETISI SAINS NASIONAL (KSN) TINGKAT PROPINSI BANTEN
Jalan menuju kesuksesan tidak selalu mudah untuk David, bahkan ia harus berlatih dengan disiplin dan teratur dengan menghabiskan waktu 7-8 jam setiap hari. Hal tersebut sangat sulit dilakukan,tetapi dengan motivasi yang tinggi ia berhasil melaluinya. Kecintaannya terhadap matematika dan keinginan untuk terus maju yang membuat dirinya berhasil.
David mengatakan bahwa ada dua (2) hal penting jika berbicara tentang kecintaan. “ Pertama, temukan hal yang benar-benar kamu sukai dan percayalah bahwa hal tersebut sudah ada dalam dirimu. Ketika kalian dapat menemukan hal yang benar-benar kamu sukai, maka kalian akan melakukan sesuatu terasa mudah dan membuat kamu sangat fokus dalam waktu yang lama. Kedua, pola pikir adalah hal yang sangat penting. Kecintaan tersebut mungkin sudah ada dalam diri kamu, tetapi pada akhirnya semua tergantung pada setiap individu untuk mengembangkan kecintaan tersebut.
Seseorang harus memiliki “growth mindset” yang bertolak belakang dengan “fixed mindset”. Growth Mindset menyebabkan seseorang untuk terus mencari cara untuk mengembangkan kecintaannya dan kegagalan adalah bukan suatu hambatan, melainkan sebuah motivasi. Fixed Mindset menyebabkan seseorang percaya bahwa kecintaan tersebut tidak perlu dikembangkan. Dengan Fixed Mindset, kadang terlihat bahwa seseorang dapat mencapai kesuksesan dengan mudah, walaupun pada kenyataannya kesuksesan tersebut diperoleh melalui usaha dan jerih payah. Sebaliknya, David berpegang pada Growth Mindset, di mana tantangan dan kritik diubah menjadi sebuah motivasi untuk terus maju dan tidak memandang kesuksesan seseorang dengan iri hati,melainkan sebagai suatu inspirasi.
Sebagai suatu ilustrasi, David melihat Michael Jordan sebagai panutan: dimana dia telah gagal melakukan ribuan tembakan dan bahkan mengalami kekalahan ratusan kali, tetapi dia adalah seorang yang sukses. David percaya bahwa walaupun sebuah kecintaan sudah ada dalam diri kita, tetapi kita harus tetap mengembangkannya dan sikap kita adalah kuncinya. Biarkan kegagalan menjadi bahan bakar kita untuk dapat mengembangkan kecintaan kita.
Tonton David di TEDxYouth@SWA 2020: